Jamiroquai - Runaway

Saturday, May 2, 2015

Edukasi Musik untuk Perkembangan Anak

     Edukasi Musik mungkin dapat menjadi alat terbaik untuk perkembangan anak. Sebuah Kekayaan Penelitian Ilmiah lebih dari dekade terakhir ini telah membuktikan bahwa pendidikan musik adalah alat yang ampuh untuk mencapai anak-anak penuh intelektual, sosial, dan kreatif potensial.
Mempercepat perkembangan kemampuan berbicara dan keterampilan membaca.
Melatih anak-anak untuk memusatkan perhatian mereka untuk periode yang berkelanjutan.
Membantu anak-anak mendapatkan rasa empati untuk sesama.
     Musik melatih anak-anak mengembangkan potensi penuh mereka karena partisipasi dalam musik secara inheren berharga, membuat anak-anak lebih cenderung mencurahkan waktu dan praktek yang diperlukan untuk mengembangkan kuat kemampuan kognitif dan sosial.
     Yang terpenting, musik memberikan sang anak sarana untuk mengekspresikan dirinya, untuk menonjolkan kreativitas mereka, dan terinspirasi oleh kapasitas tak terbatas mereka sendiri untuk pertumbuhan pribadi.

I. OTAK INDIVIDU YANG TERLATIH MUSIK
“Musical activity involves nearly
every region of the brain that we
know about, and nearly every neural
subsystem.”
Daniel Levitin, This is Your Brain on Music, p.299
 
     Dalam terobosan penelitian, ahli saraf menunjukkan bahwa ada hubungan kausal antara studi musik dan pertumbuhan kognitif. Penggunaan teknologi seperti fungsional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) dan electroencephalography (EEG) telah memberikan para peneliti akan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang terjadi di dalam otak ketika memproses musik dan bagaimana kegiatan ini memberikan kontribusi untuk belajar yang lebih baik dan berfungsi.
     Penelitian menunjukkan bahwa belajar memainkan alat musik menyebabkan perubahan pada otak anak yang membuat mereka lebih mungkin akan mencapai kognitif penuh dan potensi akademik. Berpartisipasi dalam kegiatan musik (termasuk memainkan alat musik, bernyanyi atau mendengarkan) merangsang seluruh jaringan dari daerah otak, masing-masing berinteraksi dengan orang lain untuk berkontribusi kenikmatan dan pemahaman musik. Latihan otak ini mengarah pada perbaikan struktur dan fungsi melalui proses yang disebut “Neuroplastisitas”, atau kemampuan otak untuk mereorganisasi sendiri dengan membentuk saraf koneksi baru. Perbaikan ini bertanggung jawab akan banyaknya manfaat partisipasi aktif dalam musik.

II. MANFAAT EDUKASI MUSIK

Gambar ini adalah manfaat edukasi musik secara garis besar.

A. IQ, Memori, dan Fokus
     Banyak peneliti telah menghubungkan pelajaran musik dengan meningkatkan IQ dan prestasi akademik. Para siswa dalam kelompok musik menunjukkan peningkatan yang lebih besar dalam skor IQ skala penuh dibandingkan dengan kelompok lain.
     Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa individu yang dilatih musik menunjukkan kemampuan memori kerja yang lebih baik daripada mereka yang tidak. Memori yang bekerja adalah jenis memori yang memungkinkan kita untuk mengingat hal-hal bahkan ketika pikiran kita sibuk dengan hal-hal lain atau hal penting untuk tugas-tugas penting seperti mental aritmatika dan pemahaman bacaan.
     Belajar memainkan alat musik atau bernyanyi membutuhkan tingkat perhatian dan konsentrasi yang signifikan. Ada bukti bahwa anak-anak yang mengambil pelajaran musik mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk memusatkan perhatian mereka. Pelatihan musik tampaknya bentuk yang sangat aktif dalam pelatihan mental yang meningkatkan kapasitas kognitif anak-anak, memungkinkan mereka untuk tampil lebih baik dalam banyak aspek lain dari kehidupan mereka.

B. Keahlian dalam Berbicara dan Membaca
     Membaca, memahami dan berbicara dalam Bahasa membutuhkan kemampuan untuk mengidentifikasi mana suku kata dan kata-kata awalan dan akhiran. Keterampilan ini disebut kemampuan Fonologi yakni menggunakan area otak yang sama dan digunakan untuk mengidentifikasi dan memecah suara. Ini adalah keterampilan penting yang kita dapatkan melalui pengalaman, dan mereka membantu kita memahami bahasa ibu kita dan yang baru. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak yang terlatih dalam musik memiliki kemampuan fonologi yang lebih baik, yang dapat membantu mereka untuk mempelajari kata-kata lebih cepat, mengembangkan kosakata yang lebih kaya, dan belajar membaca cepat.

C. Kreatifitas
     Penelitian lain menemukan perbedaan yang nyata dalam komunikasi antar-belahan otak (komunikasi antara kanan dan kiri sisi otak) pada individu dengan pelatihan musik dibandingkan dengan mereka tanpa pelatihan musik. Para ilmuwan yang terlibat dalam area studi ini mempercayai konektivitas yang lebih besar antara otak daerah dapat membantu mendorong peningkatan kreativitas.

D. Empati dan Kesadaran Sosial
     Empati, sebagian, datang dari yang sensitif terhadap perubahan halus dalam suara manusia yang menunjukkan suasana hati dan emosi. Anak-anak perlu mengembangkan empati jika mereka ingin berkembang dalam kehidupan di keluarga, di sekolah, dan di tempat kerja. Hubungan antara musik dan empati mungkin karena untuk meningkatkan kecerdasan verbal. Bermain musik meningkatkan suatu kemampuan anak untuk mendengarkan dan mengambil nuansa pidato.
     Musik adalah emosional yang inheren, dan kenangan musik adalah yang paling mendalam dan tajam di antara semuanya. Akibatnya, musisi harus belajar bagaimana berhubungan dengan orang pada tingkat emosional. Apakah harmonisasi dalam paduan suara atau tampil di sebuah string kuartet atau hanya jamming dengan teman-teman, pelajar musik tidak ada batasan umur, bahkan yang sangat muda belajar bagaimana untuk berbagi perhatian, bekerja sama dan berkolaborasi. Ini adalah keterampilan yang sangat berharga baik hubungan pribadi atau di tempat kerja. Penelitian bahkan telah menunjukkan bahwa kegiatan musik kolaboratif dapat meningkatkan perilaku pro-sosial balita, membuat mereka lebih mungkin untuk membantu orang yang membutuhkan.

E. Kesehatan dan Ketahanan
     Orang tua akan berbesar hati mengetahui bahwa belajar musik juga membawa anak-anak keuntungan hidup panjang dan sehat. Kita sudah tahu bahwa Terapi Musik telah membantu orang sembuh dari stroke, dan dapat berguna dalam mengobati berbagai suatu gangguan neurologis, seperti gagap, autisme dan Parkinson disease. Pelatihan Musik bahkan telah ditunjukkan untuk menunda timbulnya dementia. Akibatnya, paralel yang kuat antara musik dan berbicara. Serta kenikmatan yang melekat pada musik, membuatnya berguna dan teknik rehabilitasi flexible di banyak usia. Berikut adalah contoh gambar dan kelebihan-kelebihan lainnya pada pelatihan musik untuk kesehatan.


III. EDUKASI MUSIK DI INDONESIA
     Di Indonesia, edukasi musik masih belum di anggap penting dan di anggap remeh. Hampir kebanyakan sekolah di Indonesia menerapkan edukasi musik hanya untuk extra kulikuler di sekolahnya. Edukasi musik kebanyakan didapatkan di tempat les musik atau private, bukan di sekolah. Beberapa tanggapan beropini bahwa musik ya hanya sekedar hiburan belaka.
     Di luar negeri, balita sudah dikenalkan musik. Bahkan saat di TK/Playgroup, mereka sudah diakrabkan oleh nada-nada musik seperti Solfège/tangga nada (Do, Re, Mi, dst) juga lagu-lagu anak-anak yang biasa dinyanyikan. Edukasi musik sudah di tanamkan sejak kecil dan hampir semua sekolah mengadakan wajib kelas musik, yang biasanya mengajarkan bermain musik dengan individual atau berkelompok (Ensamble Program)
     Hal ini membuktikan bahwa mayoritas orang-orang Indonesia masih belum akrab dengan nada, atau bisa disebut juga Buta Nada. Mencerminkan pula masyarakat Indonesia (menurut saya) yang moralnya sangat jatuh. Kebanyakan rasa sosial orang Indonesia pun hanya karena budayanya, bukan hasrat nuraninya. Hal-hal Ironis yang terjadi di Indonesia dapat di sangkut-pautkan dengan kurangnya edukasi musik di Indonesia.

IV. KESIMPULAN
     Kita tahu bahwa dari anak usia dini hingga masa pensiun, apakah terlibat dalam pembuatan rekreasi musik atau pelatihan untuk karir profesional, orang-orang yang terlibat dalam studi musik adalah orang yang mengasah keterampilan kognitif mereka dan mengembangkan hubungan sosial.
     Selama dua dekade terakhir, beberapa penelitian skala besar telah menemukan bahwa siswa musik mengungguli akademis dibandingkan dengan siswa lain. Siswa musik cenderung lebih terlibat dan termotivasi dalam studi mereka, dan lebih mungkin untuk memenangkan penghargaan akademik.
     Berkat penelitian terobosan dari ahli saraf, kita sekarang memiliki penjelasan ilmiah yang jelas untuk fenomena ini. Studi musik menuntun perubahan yang awet bagi otak anak-anak, meningkatkan kapasitas mereka untuk melakukan tugas yang membutuhkan perhatian yang berkelanjutan dan cermat mendengar dan membaca.
     Orang tua dapat lebih percaya diri dari sebelumnya bahwa investasi dalam pelajaran musik akan memberikan manfaat seumur hidup untuk anak mereka.

"Without music, life would be a mistake" - Friedrich Nietzsche

No comments:

Post a Comment